1.1
Latar Belakang
Peningkatan persaingan dan penawaran produk di pasar
tentu mewajibkan para pemasar menciptakan strategi jitu agar tetap bertahan
dalam pasar domestik maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan
memenangkan persaingan tersebut maka perusahaan dapat melakukan berbagai
strategi pengembangan merek seperti co-branding, brand extension,line extension
serta strategi pengembangan merek lainnya.
Sebagai sebuah strategi, ekstensifikasi merek cukup menjanjikan
sejumlah keunggulan. Perusahaan dapat memakai nama merek terkenal untuk
memungkinkan produk barunya langsung dikenal. Latar belakang keputusan untuk
melakukan ekstensifikasi yaitu bahwa kontribusi nama merek terhadap produk
ekstensifikasi akan positif.
Produsen mengetahui bahwa setiap konsumen memiliki
banyak kebutuhan yang harus terpenuhi seperti sandang, pangan dan papan. Sama
halnya akan kebersihan tubuh, tubuh ini perlu di bersihkan dengan menggunakan
sabun. Pasti banyak konsumen yang bertanya- tanya, mengapa pada sabun Lifebuoy
terdapat tanda symbol plus yang dilingkari, mengapa demikian? Karena lambang
ini merupakan lambang perlindungan bagi anggota keluarga, agar tubuh terhindar
dari kuman dan bakteri pada saat kita melakukan aktivitas di luar rumah. Produsen
Unilever membuat produk Lifebuoy ini karena banyaknya konsumen khususnya
masyarakat Indonesia kurang peduli akan kesehatan dirinya dan lingkungannya.
Padahal kita mengetahui bahwa kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Kita
tau makna tulisan itu, tapi kita sulit untuk menjalankannya. Untuk itu Lifebuoy
menjalin kemitraan dengan KPAI, PKK, Spektra dan para radio karena memiliki
memiliki visi dan keinginan yang sama yaitu mewujudkan dan menjaga anak
Indonesia yang sehat jiwa dan raga karena untuk mewujudkan Indonesia yang sehat
dan kuat di masa depan, diperlukan generasi anak yang sehat. Kesehatan anak dan
keluarga akan lebih mudah dicapai jika budaya PHBS diwujudkan dalam bentuk
tindakan di kehidupan sehari-hari dengan mendapatkan dukungan nyata dari pihak-pihak
pemangku kepentingan yaitu pemerintah, swasta, dan instansi kesehatan. Petisi
ini sebagai bentuk langkah kecil dan sederhana dari Lifebuoy dan para mitra
yang diyakini akan membawa perubahan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.
Dalam kondisi persaingan pasar produk sabun mandi ,
pasar sabun lifebuoy dari dulu adalah yang terbesar. Ini bisa dibuktikan dengan
banyaknya pesaing dari jenis sabun kesehatan yang lain tapi sabun lifebuoy
tetap menjadi pemimpin pasar . Lifebuoy bermain
dipasar sabun kesehatan yang berada “diatas” Nuvo, Actve dan Medicare dan
“dibawah” Antizeptic, Dettol dan Asepso yang kesemuanya merupakan sabun
kesehatan sehingga Lifebuoy mempunyai peluang yang tinggi diantara
produk-produk sejenis, belum lagi Lifebuoy mempunyai persepsi sebagai sabun
kesehatan yang peduli terhadap lingkungan (kesehatan masyarakat).
Karena bermain di pasar sabun kesehatan, sehingga
hanya sedikit dari total konsumsi sabun di pasar yang memilih Lifebuoy. Belum
lagi dengan banyaknya jenis sabun yang beredar di pasar yang selalu merupakan
ancaman bagi Lifebuoy. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran sabun-sabun
berbentuk cair dan sabun kecantikan merupakan suatu hal yang dapat mengurangi
target penjualan prduk Lifebuoy.
Merek berperan
sebagai persepsi yang mempengaruhi keputusan membeli pelanggan.
Nilai haruslah menjadi landasan strategi dan taktik, karena nilai merupakan
alasan mengapa konsumen menggunakan produk dan tetap setia (loyal).
Nilai suatu brand yaitu menciptakan semakin banyak komsumen yang setia,
konsumen yang setia (loyal) adalah tujuan setiap pemasar. Kesetiaan
pelanggan terhadap merek merupakan salah satu aset merek. Hal in sangat mahal
nilainya karena untuk membangunnya banyak tantangan yang harus dihadapi serta
membutuhkan waktu yang sangat lama.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Analisis
Persepsi Brand Assosiation Terhadap Tingkat
Kepuasan Konsumen Pada Penggunaan Sabun Mandi Cair Lifebuoy (Penelitian di Alfamart
Perumahan Chandra Indah)”