janganlah sia sia kan kesempatanmu selagi kau bisa

Jumat, 25 November 2011

TUGAS SOFTSKILL ke 3 PERILAKU KONSUMEN


NAMA           : GERALD JEAN CLAUDE

NPM               : 11209684

KELAS          : 3EA12

JUDUL          : PERILAKU KONSUMEN

BAB I

PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang Masalah

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
. Jika Anda sungguh-sungguh mendengarkan konsumen, mereka akan menjelaskan apa yang dikehendaki dan bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik untuk mereka.
Pemahaman  akan  perilaku  konsumen  dapat  diaplikasikan  dalam  beberapa  hal,  yang pertama  adalah  untuk  merancang  sebuah  strategi  pemasaran  yang  baik,  misalnya menentukan  kapan  saat  yang  tepat  perusahaan  memberikan  diskon  untuk  menarik pembeli.  Kedua,  perilaku  konsumen  dapat  membantu  pembuat  keputusan  membuat kebijakan  publik.  







1


2
Misalnya  dengan  mengetahui  bahwa  konsumen  akan  banyak menggunakan  transportasi  saat  lebaran pembuat  keputusan  dapat  merencanakan harga  tiket  transportasi  di  hari  raya  tersebut.  Aplikasi  ketiga  adalah  dalam  hal pemasaran  sosial  (socialmarketing),  yaitu  penyebaran  ide  di  antara  konsumen. Dengan  memahami  sikap  konsumen  dalam  menghadapi  sesuatu,  seseorang  dapat menyebarkan  ide  dengan  lebih  cepat  dan  efektif. 

1.2              Tujuan Penelitian
Bedasarka permasalahan- permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.      Mengetahui apa itu perilaku konsumen
2.      Mengetahui informasi yang benar tentang konsumen
3.      Memberi informasi tentang konsumen sebagai bidang ilmu dinamis

















BAB II

LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimumkan kepuasan (utilitas).. Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
            Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. konsumen diturunkan dari perilaku konsumen didalam memaksimumkan utilitas dengan kendala pendapatan sebagaimana disajikan pada rumus berikut: Oleh karena preferensi dan selera (taste) terkait dengan psikologi manusia, maka beberapa ahli mengembangkan teori perilaku konsumen dengan memasukan elemen-elemen psikologi dalam pengambilan keputusan konsumen.
            Manfaat perilaku konsumen, Peran perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna (stakeholder). Secara umum terdapat dua kelompok pemanfaat; yaitu kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999).

3
4
2.2        Perilaku Konsumen sebagai Pusat Study
.           Studi tentang perilaku konsumen merupakan integrasi antara berbagai bidang ilmu, yaitu ekonomi, sosiologi, antropologi, dan psikologi. Seiring dengan perkembangan zaman, studi perilaku konsumen ini juga makin berkembang. Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya.
Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar. Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran informasi yang terima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran.









BAB III

PEMBAHASAN


3.1         Pendekatan Perilaku Konsumen
A   Pendekatan Kardinal

a.       Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.

b.      Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan

c.       Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.

d.      Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

B  Pendekatan Ordinal

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).
5

6
Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Ciri-ciri kurva indiferens:
1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)

2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution)

3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

c. Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal

Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka. Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .



3.2       Wujud Konsumen
Dua wujud konsumen yaitu:
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
7
3.3      Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah :

Menurut James F. Engel - Roger D. Blackwell - Paul W. Miniard dalam Saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan

§     berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
§  Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
§  Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

3.4      Tipe- tipe Pembelian
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget) Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia,
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak) Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.

8
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk) Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya) Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
3.5       Manfaat Perilaku Konsumen
Peran perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna (stakeholder). Secara umum terdapat dua kelompok pemanfaat;
1.      kelompok peneliti (riset)
2.      kelompok yang berorientasi implementasi
a.      Peran Perilaku Konsumen bagi Pemasar
·         Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.

·         Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berfikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.

·         Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik.



                                                                                                                                   

9
b.      Peran Perilaku Konsumen bgai Lembaga Pendidikan
                        Sedangkan peran perilaku konsumen bagi lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen adalah untuk mengetahui dan mempengaruhi konsumen; yakni untuk membantu konsumen dalam memilih komoditas dengan benar, terhindar dari penipuan serta menjadi konsumen yang bijaksana.
            Peran perilaku konsumen bagi organisasi pemerintah dan politik adalah sebagai dasar perumusan kebijakan publik dan perundang-undangan untuk melindungi konsumen.  Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk mempengaruhi pilihan konsumen melalui pelarangan terhadap produk bisnis yang merugikan konsumen.  Sebagai contoh, penarikan produk susu yang mengandung melamin yang pernah dilakukan oleh Departemen Kesehatan yang bekerjasama dengan Depertemen Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2008. 

3.6              Hubungan Antar Elemen dalam Perilaku Konsumen
            Secara umum hubungan antar elemen ada dua bentuk, yaitu hubungan satu arah sebab-akibat dan hubungan timbal- balik (Peter dan Olson, 1999). Hubungan sebab-akibat berfokus pada dampak kausal;
            misalnya hubungan antara kognitif dan perilaku, dampak kausal lingkungan pada perilaku. Bentuk interaksi yang berkesinambungan atau penetapan timbal-balik (reciprocal determinism) menjelaskan hubungan secara simultan dari keseluruhan elemen (efeksi dan kognisi, perilaku, lingkungan serta strategi pemasaran). 
            Istilah timbal-balik mengindikasi-kan aksi saling menguntungkan diantara elemen, dan penetapan mencer-minkan dampak yang diakibatkan oleh elemen tersebut.
              
Gambar 1. Hubungan sebab-akibat



10
3.7              Pemikiran Tentang Konsumen
Pemahaman  akan  perilaku  konsumen  dapat  diaplikasikan  dalam  beberapa  hal,  yang pertama  adalah  untuk  merancang  sebuah  strategi  pemasaran  yang  baik,  misalnya menentukan  kapan  saat  yang  tepat  perusahaan  memberikan  diskon  untuk  menarik pembeli.  Kedua,  perilaku  konsumen  dapat  membantu  pembuat  keputusan  membuat kebijakan  publik. “ apa yang memotivasikan seseorang untuk membeli produk atau jasa yang saya tawar kan?”.motivasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang diarahkan kepada satu tujuan. Kedaan ini ditimbulkan oleh tekanan, yang disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan yang tak terpenuhi. Dan konsumen berusaha mengurangi tekanan tersebut dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

3.8              Perilaku Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis
a.      Perilaku Konsumen dalam Ilmu Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi mikro 

(sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Roda  analisis  konsumen  adalah  kerangka  kerja  yang  digunakan  marketer  untuk meneliti,  menganalisis,  dan  memahami  perilaku  konsumen  agar  dapat  menciptakan strategi  pemasaran  yang  lebih  baik.  Roda  analisis  konsumen  terdiri  dari  tiga  elemen: afeksi  dan  kognisi, lingkungan, dan perilaku.
  • Afeksimerujuk   pada  perasaan  konsumen  terhadap  suatu stimuli  atau  kejadia,  misalnya  apakah  konsumen  menyukai  sebuah  produk  atau tidak 

11
  • Kognisi  mengacu  pada  pemikiran  konsumen,  misalnya  apa  yang  dipercaya konsumen  dari  suatu  produk.
  • lingkungan Mengevaluasi  berarti menentukan  apakah  sebuah  aspek  dalam  lingkungan  tertentu  itu  baik  atau  buruk, positif  atau  negatif,  disukai  atau  tidak  disukai. 

























BAB    IV

PENUTUP


Teori perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an didasarkan, pada teori ekonomi, Manfaat perilaku konsumen, Peran perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna (stakeholder). Sehingga dari perilaku konsumen dapat membantu mencapai tujuan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai macam produk.











12